Minggu, 16 Maret 2014

Konstantinopel

       Kota ini adalah kota yang memiliki pertahanan terkuat di Zamannya, kota yang memiliki tiga lapis Tembok yang dikenal dengan tembok Theodosius, yang terbentang dari teluk tanduk emas sampai laut Marmara. Dengan Kombinasi menara-tembok-menara, tembok benteng dan Gerbang yang disusun dari campuran batu kapur, marmer dan Granit, yang disemen dengan batu kapur dan yang pastinya menjulang tinggi.

      Bagian dalam tembok yang bersentuhan langsung dengan kota disebut dengan Mega Teicos atau tembok dalam. Bagian ini menjulang tinggi 18-20 meter dengan ketebalan 5 meter. Struktur fondasi tembok dalam ini sebagaimana dengan tembok lainnya di masa itu disusun dari batu Marmer dan kapur kemudian di cor dengan batu-batuan dan semen kapur sehingga mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan Guncangan Gempa. Menaranya dibangun dengan bentuk persegi, heksagonal, dan octagonal.

     Bagian berikutnya dikenal dengan micron teichos atau tembok luar. Diantara tembok luar dan tembok dalam terdapat peribolos selebar atau teras selebar 15-20 meter yang berfungsi sebagai tempat peperangan. Dari peribolos ini, tembok lur dibangun dengan tebal 2 meter dan tinggi 5 meter, atau 10 meter bila diukur dari dataran parateichion yang memisahkan tembok dengan parit.

      paratecichion yang memisahkan tembok dalam dan parit selebar 18 meter juga teras yang berfungsi sebagai tempat pembantaian pasukan yang nekad menerobos parit. dibagian terluar dibangun parit slebar 18-20 meter dengan kedalaman antara 6-10 meter, cukup untuk pasukan manapun untuk tidak bisa menyeberanginya dengan kuda ataupun dengan peralatan pengepung yang lain.

     setiap menara, baik di tembok dalam maupun luar dilengkapi dengan senjata pertahanan semacam Ballista dan mangonel yang siap meluluhlantahkan pasukan dalam jumlah besar. sementara pasukan pemanah ditempatkan disetiap titik-titik penting pertahanan, dimana setiap tepi tembok Theodosius dilengkapi dengan dinding pendek dengan potongan-potongan yang memungkinkan pemanah bisa menembakan panah dan berlindung disisi tembok yang lain. dengan cara semacam ini sebelum bubuk mesiu ditemukan, Konstantinopel menjadi City of Perfect Defenses.
      
     Struktur tembok bagian dalam juga di bentuk sedemikian rupa sehingga terdiri dari dua bagian yang terpisah sama sekali. bagian bawah di akses melalui kota dan digunakan sebagai tempat penyimpanan alat-alat perang ataupun cadangan makanan, dilengkapi dengan ventilasi berupa celah sempit di  dindingnya. sedangakan bagian atas digunakan untuk berperang terdiri dari dua lantai. lantai di bawah digunakan untuk menembakan alat-alat berat, sedangakan lantai atasnya di pakai sebagai tempat pemanah.

      Rangkaian tembok yang membatasi daratan sebelah barat Konstantinopel juga di rantai dengan 11 pintu gerbang yang dinamai sesuai dengan fungsinya. secara umum, pintu gerbang kota diperuntukan menjadi 2 fungsi, yaitu pintu sipil untuk lalu lalang penduduk kota dan pintu yang digunakan untuk keperluan militer, pintu gerbang sipil diberi nama sesuai dengan ciri daerah itu, sedangkan pintu gerbang militer di tandai dengan nomor.

     Pintu gerbang ini mengantarkan orang yang melaluinya menembus kedua bagian tembok tebak dan dilengkapi dengan jembatan untuk melalui parit air, yang tentu saja dapat segera ditarik atau dihancurkan ketika musuh mengepung kota.

      Tidak kurang dari 23 kali tembok darat Konstantinopel pernah dikepung dan tidak satupun yang mampu menembusnya. meskipun pasukan salib dapat menguasai kota Konstantinopel pada 1204, namun mereka menembus kota lewat tembok bagian lautan, bukan tembok bagian darat. praktis tembok bagian darat Konstantinopel menyandang gelar Perfect, sejak tembok itu berdiri sampai Mehmed II mencoba menaklukannya pada 1453. pasukan Persia, Hungaria, Bulgaria, Rusia, termasuk pasukan kaum muslimin pada masa Khulafur Rasyidin, juga Kekhilafahan Ummayah, Kekhilafahan Abbasyiah dan kesultanan Ustmaniyah dipaksa bertekuk lutut dan mengakui keunggulan sisitem pertahanan Konstantinopel. selama mesin pengepung masih terbatas pada Catapult dan Trebuchet maka Konstantinopel menjadi kota yang tidak dapat ditembus. 

Kamis, 26 Desember 2013

SEBAB UTAMA TERJADINYA PERANG SALIB

Masyarakat Eropa Barat pada masa itu dirundung berbagai permusuhan dan peperangan memperebutkan pengaruh diantara para tokoh dan pemimpin kerajaan, hal itu makin menambah buruknya keadaan ekonomi dan sosial di Eropa Barat. sebagaimana juga adanya perseteruan yang terjadi antara Paus selaku pemimpin Gereja dengan pihak kekaisaran selaku pemegang kekuasaan, membawa dampak besar terhadap berbagai kejadian yang terjadi di Eropa. kedudukan yang sangat tinggi, besarnya otoritas serta luasnya peran yang dimiliki paus pada saat itu, membuka peluangan dan kesempatan bagi paus untuk menjadi penentu tunggal kekuatan Dunia. Dalam artian, Paus menjadi satu-satunya pemimpin spiritual bagi seluruh kaum Kristiani di dunia, baik di barat maupun di timur.

       Hal diatas terjadi di saat terus memanasnya perseteruan antara Gereja Ortodoks di Timur dan Gereja Katolik di Barat dalam memperebutkan pengaruh ajaran. Masing-masing berusaha agar Doktrin ajarannya di jalankan dan di anggap lebih baik daripada yang lain. Karena kondisi ini, maka ketika Paus Urbanus II (tahun 471-491 H/ 1078-1097 M) menyampaikan ide tentang perlunya perang suci; hal itu merupakan ide yang dipandang tepat dan dianggap kesempatan sangat berharga; karena ia dapat menjadi jalan keluar dalam mengakhiri berbagai perseteruan antara dua kelompok Gereja itu, sekaligus dapat menggabungkan Gereja Ortodoks di Timur di bawah komando Gereja Katolik di Barat yang berda di bawah kepemimpinannya. misi ini bisa berjalan baik dengan propaganda perang suci melawan orang-orang Islam dan melindungi orang-orang Bizantium. Propaganda lain yang sangat penting yaitu, merebut kembali tanah suci mereka (Yerusalem) yang ada di Palestina. disamping adanya tujuan-tujuan lain yang sangat banyak.

        Paus Urbanus juga ingin mewujudkan ambisinya di balik Propaganda perang suci ini untuk membebaskan dirinya dari ancaman para penguasa politik di Barat yang telah melepaskan diri dari pengaruhnya. juga keinginan Paus untuk mengakhiri peperangan dan permusuhan internal yang telah lama berlangsung diantara mereka sendiri, dengan cara mengerahkan kekuatan dan perhatian mereka semua kepada misi perang itu. dia juga menjelaskan, bahwa hanya dengan menunaikan tugas suci tersebut akan membuka pintu terwujudnya kehidupan yang lebih baik secara ekonomi bagi mereka, tanpa adanya permusuhan diantara mereka sendiri. 


 MOTIF POLITIK
     
       para Raja dan para pemimpin Negara-negara yang ikut terlibat dalam perang salib memiliki tujuan lain yang bersifat politik yang tidak bisa mereka sembunyikan; baik sebelum mereka sampai kenegeri Syam dan Palestina, atau setelah mereka berhasil menduduki keduanya. Sebagaimana telah diketahui secara umum bahwa system Feodal sangat berkaitan dengan masalah penguasaan tanah. Apabila penaklukan dilakukan dengan sengit dan wilayah yang di kuasai luas, maka sang pemimpin akan semakin memiliki kedudukan tinggi dan terhormat di masyarakat.
      
      Berkaitan dengan system Feodal ini ada masalah besar yang sering dihadapi oleh para raja dan pemimpin, yaitu tidak adanya penaklukan dan penambahan tanah baru. Hal itu kemudian menjadikan diri mereka kehilangan semangat, karena banyak tentara dan pejabat tidak memiliki tanah. Di antara kaidah yang berlaku dalam system Feodal ini adalah, hanya anak laki-laki paling besar yang berhak mendapatkan warisan dari tanah penaklukan. Apabila ia meninggal dunia, maka bagianya akan diwarisi oleh anak laki-lakinya yang paling besar, tanpa yang lainya. Dan akibat dari peraturan seperti ini, maka akan tersisa anak-anak lainnya yang sama sekali tidak mendapatkan bagian tanah. Dan ketentuan seperti ini sebenarnya aturan yang sangat dibenci dalam masyarakat Feodal.
     
       Aturan seperti itu membuat para tentara dan pejabat yang tidak mendapatkan bagian tanah memikirkan cara cerdik untuk mendapatkan bagian, entah menikahi wanita dari keluarga yang mendapatkan bagian harta; atau dengan jalan mengobarkan perlawanan dan peperangan untuk mendapatkan harta. Maka bangkitnya gerakan salibiyah adalah ditujukan dengan membuka pintu solusi baru dihadapan para pejabat dan tentara, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Maka mereka bersegera memberi kontribusi dalam gerakan salibiyah itu, agar mereka bisa mendirikan kerajaan-kerajaan baru diwilayah timur untuk diri mereka sendiri, sebagai pengganti apa yang mereka tidak dapatkan di barat (negerinya)
        

Senin, 17 Juni 2013

Merovingiens

Dinasti Merovingiens (abad ke-6 sampai ke-7)

Clovis

            Pelaku utama dalam perubahan besar ini adalah pertama dalam sejarah nasional prancis, yaitu Clovis (481-511). jarangnya sumber-sumber tertulis yang selalu jauh lebih kemudian dari peristiwa aslinya serta seringnya bersifat hagiografis -- sumber utama Histoire de francs (Sejarah orang Frank) yang ditulis oleh Uskup Gregoire de tours lebih dari 60 tahun setelah kematian Raja itu -- membuat tujuan yang benar-benar diikuti oleh Clovis menjadi sulit dipahami. jadi kita harus berpegang pada fakta yang terjadi dalam dua tahapan utama. pertama, kemenangan Clovis atas Syagrius di Soissons tahun 486, dan kemenangan pada bangsa Alaman di Tolbiac, sekitar tahun 496, kemudian kemenangan terhadap bangsa Wisigot Vouille, dekat Poitiers, tahun 507, diikuti oleh kerajaan Toulouse, yang kemudian dikuasai Clovis, kecuali bagian selatan Languedoc dan Provence yang luput dari pengawasanya. sementara itu terjadi peristiwa menentukan yang menjelaskan kemenangan Clovis atas suku bangsa Wisigot yang menganut paham arianisme, yaitu keputusan Clovis untuk memeluk agama Nasrani dan pembabtisanya di Reims, yang agaknya berlangsung pada tahun 496. diterima umum bahwa Raja dan rakyatnya memeluk agama Nasrani adalah berkat pengaruh Ratu Clotilde dan Uskup Reims santo Remi. Tindakan ini membuat akibat-akibat luar biasa , yang membuat suku bangsa Frank Salien, di hadapan suku bangsa barbar lainya yang tidak beragama Nasrani atau yang menganut aliran sesat, menjadi pemuka Kristianisme Romawi, dan dengan demikian juga menjadi sekutu orang Gallia-Romawi yang  sudah menganut agama Nasrani, kemenangan terhadap suku bangsa Wisigot, yang kemudian mundur ke Spanyol, di ikuti dengan pengakuan terhadap kekuasaan Clovis di Gaule oleh duta besar yang dikirim dari Konstantinopel. dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya Clovis telah mewujudkan kesatuan semua kelompok suku Frank dengan menjadi pewaris Raja terakhir Frank Rheinland yang juga telah memeluk agama Nasrani. iya menetapkan Paris, yang berada di luar wilayah asal suku bangsa Frank, sebagai tempat tinggal utamanya dan juga sebagai tempat pemakamannya. penakhlukan wilayah lawan kemudian diselesaikan oleh Putra-putranya yang berhasil mengalahkan kerajaan Burgonde tahun 532-534 dan merebut Provence tahun 536. kesatuan Gaule kembali terbentuk, dan suku bangsa Frank adalah pihak yang memperoleh manfaat dari kesatuan tersebut.

kerajaan Frank

       Namun sejak masa itu pula mulai terjadi pembagian wilayah diantara para penerus Clovis. dengan mereka muncullah pertanyaan tentang regnum Francorum dan kekuasaan para pemimpinya, yang tidak mengenal institusi politik Romawi. Raja, yang merupakan dari sebuah anggota kerajaan istimewa -- yaitu keluarga Merovingiens, diambil dari nama kakek Clovis, Merovee -- adalah keturunan dewa-dewa Germania dan berciri rambut yang panjang. ia adalah juga pimpinan para prajurit yang mengakatnya diatas Pavois (perisai) serta bersumpah setia kepadanya.ia hidup ditengah segala bentuk pelayanan, baik yang bersifat pribadi maupun umun -- yaitu istana nya yang mengikutinya . keadilan. ia mengangkat para Comtes da para uskup kekuasaan yang tampaknya tanpa batas ini menghadapi tiga hambatan. yang pertama adalah yang paling terasa pada abad ke-6, yaitu sistem penerusan yang cenderung membawa bagian kekuasaan di antara para putra raja yang telah mangkat dan mengakibatkan persaingan, pembunuhan dan perang saudara. setelah kematian Clovis, kesatuan kerajaan hanya terjadi dibawah pemerintahan putra bungsunya Clotaire I (555-561). kemudian terjadi krisis yang parah yang diwarnai persaingan antar Raja di campuri persaingan antar Pemaisuri, misalnya Fredegonde atau Brunehaut. kesatuan baru tercapai kembali tahun 613 oleh Clotaire II dan terutama oleh putranya, Dagobert, yang pemerintahanya, hanya berlangsung sepuluh tahun (629-639),merupakan tahun-tahun keemasan masa pemerintahan Dinasti Merovingiens.


Kekuatan-kekuatan yang menjauh dari pusat

        Pada zaman itu kelihatan dengan jelas dua sumber kelemahan lain di kerajaan Merovingien. yang pertama adalah kesatuan daerah yang semakin berbeda satu sama lain. pada abad ke-7, daerah Provence dan Aquitaine menemukan kembali otonominya sehingga tradisi-tradisi Romawi dapat dipertahankan, dan dinasti Merovingiens  hanya menyangkut tiga kerajaan --  Tria regna -- yang kadang-kadang bersatu dan kadangkala berdiri sendiri; di barat, wilayah Neustrie, yang terbentang dari sungai Somme sampai sungai Loire, wilayah suku Frank Salien berpusat di kota-kota besar di lembah sungai Seine Oise, dan dengan mudah berbaur dengan penduduk Gallia-Romawi; di timur wilayah Austrasie suku Frank Rheinland berpusat di lembah sungai Meuse, Moselle dan Rhein. disini unsur Germania semakin menonjol sejalan dengan makin meluasnya daerah kekuasaan frank ke seberang sungai Rhein menuju Bayern, Thuringen dan Friesland. yang terakhir adalah wilayah Bourgogne, yang terletak di wilayah bekas kerajaan Burgonde. dalam kerangka ketiga lingkungan itulah berkembang hambatan terakhir, ancaman yang menentukan bagi kerajaan Merovingien, yaitu naiknya kekuasaan aristokrasi daerah. sebenarnya para raja harus membagi-bagikan tanah fisc kepada mereka sebagai benefice untuk memastikan kesetiaan mereka. pemimpin-pimpinan aristokrat ini adalah mereka yang menguruskan istana dan disebut sebagai maire du palais (wali istana). pada tahun 687, para bangsawan Austrasie dipimpin oleh Pepin d'Herstal menghancurkan pasukan raja Neustrie di Tertry, dekat dengan Saint-Quentin. dinasti Merovingens, dibawah pengawasan para maires du palais, dipertahankan. namun keadaan ini hanya bersifat sementara.

         Tetapi, peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah politik tidak semestinya menutupi kenyataan yang jauh lebih mendasar. di Gaule berbangsa Frank, seperti di spanyol berbangsa Wisigot atau di Italia berbangsa Lombard pada masa itu, muncul sebuah masyarakat dan sebuah peradaban baru yang unsur-unsurnya nampak jelas pada abad ke-7. 
masih akan saya perbarui.

di kutip dari : sejarah prancis , Jean Carpentier dan Francois Lebrun

Sabtu, 15 Juni 2013

BANGSA SEMIT

Diantara dua keturunan bangsa semit yang masih bertahan saat ini, orang-orang keturunan Arab yang jumlahnya lebih banyak ketimbang keturunan Yahudi, telah melestarikan ciri khas fisik dan sikap mental Rumpun bangsa ini. Bahasa mereka, meskipun termaksud yang termuda diantara Rumpun bangsa Semit dari sisi Kesusastraanya, lebih banyak memuat keunikan bahasa asli Semit, termaksud iramanya, dibanding bahasa Ibrani dan bangsa serumpun lainya. karena itu bahasa Arab merupakan kunci penting untuk mempelajari bahasa-bahasa semit lainya. Agama Islam, dalam bentuk yang asli, juga penyempurnaan logis dari agama-agama Semit. di Eropa dan Amerika, kata " Semit" memiliki konotasi Yahudi, dan mengingatkan kita pada penyebaran orang yahudi kedua Benua itu. ''Karakteristik Semit" yang seringkali di rujuk, termasuk bentuk hidung yang Khas, sama sekali tidak ada hubunganya dengan Semit. karakteristik itu merupakan karakteristik yang membedakan orang yahudi dari Rumpun Semit lainya, dan jelas menggambarkan hasil pernikahan silang antara bangsa Hitti-Hurrian dengan bangsa ibrani.



      Alasan-alasan kenapa bangsa-bangsa yang berbahasa Arab, terutama suku-suku Nomad, dianggap Representasi terbaik dari rumpun semit, baik dari sisi Biologis, psikologis, sosial maupun Bahasa, bisa di telusuri dari keterasingan mereka secara Goegrafis dari keseragaman kehidupan padang pasir yang Monoton. karakteristik etnis mereka yang khas dibentuk oleh lingkungan yang keras dan terisolasi, misalnya yang terdapat dikawasan Arab bagian tengah orang-orang menyebut tempat tinggal mereka sebagai Jazirah al-Arab, "Pulau Arab", dan layaknya sebuah pulau, daratan itu dikelilingi oleh tiga laut di tiga sisinya dan oleh padang pasir di satu sisi lainnya. ''Pulau" ini menyajikan sebuah contoh yang unik tentang hubungan yang tidak pernah putus antara masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. jika ada sejumlah migrasi penduduk di kawasan lain yang memunculkan gelombang pemukim yang datang susul-menyusul saling menggantikan satu sama lain, seperti yang terjadi di India, Yunani, Italia, Inggris dan Amerika, maka sejarah tidak meninggalkan catatan apa-apa tentang migrasi yang terjadi di awal ini. sejarahpun tidak pernah mencatat adanya sekelompok penyerang yang berhasil menembus rintangan pasir dan membangun fondasi yang kokoh ditanah Arab. 
      
      bangsa Arab tampaknya tidak pernah berubah sepanjang sejarah. istilah semit berasal dari kata syem dalam bahasa latin Vulgate. penjelasan tradisional yang menyebutkan bahwa rumpun bangsa semit adalah keturunan anak-Nuh yang tertua, dan karena itulah secara Rasial mereka Homogen--tidak bisa lagi diterima. jadi, siapakah sebenarnya rumpun semit itu?

      jika kita merujuk pada peta perkembangan bahasa Asia barat, kita akan menemukan bahwa Suriah, Palestina, Arab Saudi, dan Irak, saat ini Didiami oleh orang-orang yang berbahasa Arab. jika kemudian kita kembali membaca sejarah kuno, kita akan ingat bahwa mulai pertengahan Millenium keempat sebelum Masehi, orang-orang Babilonia (pada awalnya disebut orang-orang Akkadia, sesuai dengan nama ibu kota mereka, Akkadu di Agade), Assyiria dan berikutnya orang-orang Kaldea menduduki lembah Tigris Efrat; setelah 2500 SM, orang Ameria dan Kana (termaksud orang-orang Phoenisia) menempati wilayah Suriah; dan sekitar 1500 SM orang-orang Aramia tinggal di Suriah, sedangkan orang-orang Ibrani mendiami daerah Palestina. hingga abad ke-19, masyarakat dunia belum menyadari bahwa bangsa-bangsa yang disebutkan di atas memiliki hubungan yang dekat. dengan berhasil diterjemahkanya tulisan Arab kuno pada pertengahan abad ke-19 dan dilakukannya kajian Komparatif tentang bahasa Assyiria, Babilonia, Ibrani, Aramaik, Arab dan Etiopia, kita menemukan bahwa bahasa-bahasa itu memiliki kesamaan yang menakjubkan dan kerenanya semuanya dianggap berasal dari rumpun yang sama. pada masing-masing bahasa itu kata kerjanya terdiri atas tiga Konsonan; hanya mengenal dua petunjuk waktu, yaitu telah dan sedang (dan akan); dan perubahan kata kerjanya mengikuti pola yang sama. Unsur-unsur kosakatanya, termaksud kata ganti orang, kata benda yang menunjukan hubungan keluarga, jumlah dan nama-nama anggota tubuh tertentu, memiliki kemiripan. penyelidikan institusi sosial dan kepercayaan agama serta perbandingan ciri fisik orang-orang yang berbicara dengan bahasa-bahasa itu juga memperlihatkan berbagai kemiripan yang mengesankan. dengan demikian, kesamaan bahasa itu tidak lain merupakan manifestasi dari kesamaan karakter kebangsaan mereka. hal itu misalnya bisa dilihat dari kedalaman naluri keagamaan, kegamblangan imajinasi, ketegasan individualitas, dan kekerasan sikap mereka. kesimpulanya sangat jelas:leluhur berbagai bangsa ini --Babilonia, Assyiria, Kaldea, Ameria, Aramia, Phoenisia, Ibrani, Arab, dan Abissinia-- sebelum mereka berkembang menjadi beragam bangsa, pasti pernah hidup pada suatu masa tertentu dan ditempat tertentu sebagai satu bangsa.

         Dimana tempat asal bangsa ini? terdapat Hipotesis berbeda yang diungkapkan para Sarjana. ada beberapa sarjana yang, dengan mempertimbangkan hubungan etnis yang demikian luas antara rumpun Semit Hamit , berpendapat tempat asal mereka adalah Afrika sebelah timur; yang lainya, karena terpengaruh oleh tradisi perjanjian lama, menyimpulkan bahwa Mesopotamia adalah tempat tinggal pertama mereka; tetapi pandangan yang memilih semenanjung Arab di dasarkan dampak kumulatif mereka, sebagai tempat asal mereka tampak lebih masuk akal. teori Mesopotamia dengan sendirinya gugur karna mengasumsikan sebuah bangsa yang muncul dari tahap kehidupan pertanian di pinggir sungai menuju tahap kehidupan Nomad, teori yang berlawanan dengan hukum sosiologi yang terkait dengan periodisasi sejarah. Teori Afrika justru memunculkan banyak pertanyaan bukan jawaban.

        Daratan di semenanjung Arab kebanyakan padang pasir dan hanya menyisakan sedikit daerah yang bisa di tinggali di sekitar pinggirannya, dan daerah itu semua di kelilingi laut. ketika jumlah penduduk bertambah melebihi daya tampung tempat, mereka harus mencari tanah baru. Tetapi mereka tidak bisa menyebar kebagian tengah daratan karena merupakan bentangan Gurun pasir, dan juga tidak bisa semakin kepinggir karena terhalang oleh lautan, hambatan yang pada masa itu tidak bisa dilalui. ledakan penduduk itu kemudian menemukan jalur terbuka di pantai sebelah barat semenanjung, yang mengarahkan mereka kesebelah utara dan bercabang kedua arah yang berbeda, yaitu semenanjung Sinai dan lembah Subur sungai Nil. sekitar 3.500 S.M., Bangsa Semit melakukan migrasi mengikuti rute ini. atau mengambil rute ke utara menuju Afrika timur. disana mereka bercampur dengan penduduk Hamit yang lebih dulu tinggal di Mesir. dari percampuran itu lahir bangsa Mesir. orang-orang Mesir inilah yang berhasil meletakan berbagai unsur peradaban kita yang paling Fundamental. merekalah yang pertama kali membangun hunian dari batu dan mengembangkan sistem kalender Matahari. pada saat yang sama, migrasi serupa juga mengarah ke utara dan membangun basis hunian di lembah Tigris-Efrat, yang sudah lebih dahulu dihuni oleh Masyarakat berperadaban Tinggi, yaitu bangsa Sumeria. Bangsa Semit tiba di lembah tersebut sebagai bangsa nomad Barbar, tapi kemudian belajar dari bangsa Sumeria, pendiri peradaban sungai Efrat, bagaimana cara membangun dan tinggal dirumah, bagaimana cara mengairi tanah, dan yang paling penting, bagaimana cara menulis. Bangsa Sumeria adalah bangsa non semit. Campuran kedua ras itulah yang melahirkan bangsa Babilonia, yang bersama-sama bangsa mesir telah meletakan pondasi kebudayaan manusia. diantara penemuan-penemuan lainnya, bangsa Babilonia telah mewariskan kita Struktur lengkungan (arch) dan lorong (vault) mungkin berasa dari bangsa Sumeria) kereta beroda, serta sitem timbangan dan ukuran.

Jumat, 14 Juni 2013

SEDIKIT TENTANG KILASAN ABAD KE-3 Sampai KE-4


Invasi kaum barbar dan kemelut kekuasaan Romawi mengakibatkan krisis yang parah pada abad ke-3. Meskipun demikian, pada abd ke-4 Gaule muncul kembali dengan cemerlang. Aka tetapi gelombanga invasi kaum barbaryang kembali terjadi mempercepat perubahan yang dialami dunia Goulois dengan munculnya kerajaan-kerajaan barbar pada abad ke-5.

Setelah masa-masa awal krisis dibawah pemerintahan Marcus Aurelius dan Commodus, Gaule menemukan kembali kemakmurannya dibawah dinasti Severus (193 – 235 M). akan tetapi kestabilan tersebut terhenti akibat gelombang invasi yang dilakukan secara tiba-tiba oleh suku bangsa Germania. Akibatnya Gaule hancur dan menderita, tetapi sekaligus juga mengalami peruahan mendasar. Namun sekali lagi kaum barbar menghentikan kemunculan Gaule pada abad ke-4.

                                    Krisis pada abad ke-3

Abad ke-3 merupakan masa krisis bagi seluruh dunia Romawi. Penyebab dan kejadianya sangat Kompleks dan sering kali belum di ketahui dengan jelas, tatapi bagi Gaule, salah satu fakta yang sedah dapat dipastikan adalah  gelombang invasi besar-besaran yang dilakukan oleh suku-suku Germania.

Gelombang invasi

Suku bangsa Germania yang menempati wilayah perbatasan dekat sungai Rhein sejak awal Kekaisaran Romawi, merupakan ancaman yang permanen, dangan sangat sulit dibendung oleh benteng-benteng pertahanan limes. Kemudian datang pula kelompok-kelompok baru yang semakin memperberat tekanan terhadap wilayah Gaule. Di Timur, orang Gots dan Vandales menghancurkan Romawi timur, di barat orang Frank dan Alamans menyebrangi sungai Rhein mulai tahun 253. Invasi tersebut merupakan perampokan dan perampasan harta orang Gaulois. Perjalanan yang mereka tempuh dapat di tandai dengan sejumlah harta karun berupa mata uang yang disembunyikan di dalam tanah oleh orang Gaulois. Tiga gelombang besar invasi memporak-porandakan penduduk Gaule. Dari tahun 253 sampai 254 dan pada tahun 256, orang Frank dan Alamans menghancurkan bagian utara Gaule. Situasi bertambah genting antara tahun 259 dan tahun 262, yaitu ketika orang Germania mengikuti lembah sungai Saone dan Rhone sampai ke wilayah selatan. akan tetapi invasi yang paling mengerikan adalah yang terjadi pada tahun 275 sampai 277: seluruh wilayah Gaule mengalami pengerusakan dan perampokan oleh orang Frank dan Alamans. Di perkirakan lebih dari 60 kota rusak dan hancur. Daerah pedesaan dibinasakan villas dibakar. Pada waktu yang sama bajak-bajak laut juga menghancurkan pantai Armorique. Meskipun harus di akui bahwa sumber-sumber sejarah cenderung memberikan gambaran yang gelap dari masa itu, pada kenyataanya jarang sekali Gaule mengalami situasi yang demikian mengerikan. Apa yang dapat dilakukan penduduk menghadapi ancaman seperti itu?

Kekaisaran Gaule (260-274)

Para kaisar Romawi berulang kali mencoba melawan serangan orang Germania. Pada tahun 256, kaisar Gallienius datang sendiri ke Koln untuk mengatur pertahanan yang ia percayakan kepada putranya Saloninus. Akan tetapi putranya itu tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur dan memimpin sehingga tentara yang ada di Rhein memproklamirkan salah seorang pemimpin mereka yang berasal dari bangsa Gaulois, Postumus menjadi kaisar pada tahun 260. Maka lahirlah kekaisaran Gaule.
Pada kenyataanya , kekaisaran Gaule tidaklah menentang kekuasaan Roma, melainkan ingin mengambil alih kekuasaan pusat yang di nilai tidak efektif. Postumus kemudian membentuk sebuah senat dan menata kekaisarannya. Ia mencetak uang logam dan beberapa pada uang logam itu gelarnya dicantumkan sebagai restitutor Galliarum, yaitu pendiri Gaule kembali. Memang benar ia berhasil melindungi Gaule sampai ia terbunuh pada tahun 268.
Para penerusnya kemudian terpaksa melawan Roma yang berkeinginan mengambil kembali propinsi-propinsi Gaulois. Sebenarnya sejumlah kota di Gaule masih setia kepada kekuasaan pusat, yaitu Roma. Oleh sebab itu victorin, pengganti Postumus mengobrak-abrik kota Autun. Akhirnya kaisar Aurelianus berhasil mengalahkan kaisar Gaulois yang terakhir Tetricus, pada tahun 274, dan mengitegrasikan kembali Gaule kedalam ke kaisaran Romawi. Kaisar Probus-lah yang bertugas menghentikan gelombang terakhir invasi besar orang Germania di masa itu, persisnya tahun 277.

Gaule pada akhir abad ke-3


Kesan pertama yang diperoleh dari periode ini adalah seluruh negeri. Di daerah Autun kebun-kebun anggur tidak dapat diolah lagi, saluran pengairan di daerah-daerah pertanian sungai Saone tidak dapat digunakan. Kotanyapun hanya tinggal onggokan puing-puing bangunan yang telah rubuh. Di beberapa daerah seperti daerah Somme, dari penggalian Arkeologis diketahui bahwa Villas sudah lenyap. Dilain pihak, sejumlah orang barbar yang telah dikalahkan , atau mantan tawanan perang Gallia-Romawi yang bergabung dengan orang Germania pada akhirnya menetap sebagai pendatang didaerah propinsi dan dijuluki “Iete’’. Penempatan tersebut dapat membawa akibat yang serius, kerena memberi peluang pada kehadiran kelompok keturunan Germania didalam tubuh kekaisaran Romawi.

Sabtu, 08 Juni 2013

BUTRINT

Situs Arkeologi Kuno di Albania

Butrint adalah situs arkeologi kuno yang terletak di Albania. Situs ini terdaftar sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun1992. Butrint merupakan sebuah daerah yang sudah dihuni sejak jaman prasejarah. Dalam sejarah perkembangannya, tempat ini pernah didiami oleh koloni Yunani, pernah juga menjadi kota di bawah kekuasaan Roma, serta sempat menjadi tempat awal perkembangan keuskupan katolik. Tempat ini juga pernah diperintah oleh kekaisaran Byzantium, yang di ikuti oleh kerajan venesia, dan juga pernah di tinggalkan pada akhir abad pertengahan, ketika daerah ini menjadi tanah rawa.

Situs peninggalan Butrint meliputi daerah seluas 3.980 hektar, dengan zona Buffer (daerah pendukung) seluas 4.611,2 hektar. Penggalian Arkeologi ditempat ini dimulai sejak tahun 1928 oleh pemerintah italia pada masa pemerintahan fasis di bawah pimpinan Benito Mussolini. Sejak saat itu, penggalian terus dimulai dan dilakukan oleh pemerintahan yang berganti-ganti. Setelah jatuhnya Rezim komunisme di Albania pada tahun 1992, tempat ini kemudian di daftarkan dalam salah satu warisan dunia.

Dengan banyaknya penggalian liar dan perampokan artefak dari tempat ini, Yayasan Monumen Dunia (World Monuments Fund) menjadikan tempat ini situs sejarah yang terancam kerusakan antara tahun 1997 sampai tahun 2005, sebelum kemudian ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia yang dilindungi.

Berbagai macam reruntuhan masih berdiri di Butrint,termaksud juga di dalamnya sebuah benteng yang berdiri sejak abad ke 6 SM, amphitheater dari abad ke 3 SM, dua buah kuil kuno (salah satunya ditujukan pada Asklepios, dewa pengobatan Yunani). Reruntuhan Basilica Byzantine di Butrint yang terdapat di tempat ini dikatakan sebagai basilica terbesar kedua yang berasal dari kekaisaran Byzantium setelah Hagia Sophia di Istanbul.

Butrint atau dalam bahasa kunonya Buthorotum, merupakan sebuah pelabuhan Helenistik pada masa kekaisaran Ottoman, dan terletak di sebelah barat daya Albania. Terletak di selat Corfu, di kelilingi oleh Laguna yang sangat indah di wilayah laut Adriatik. Butrint terletak di Distrik Sarande, 14 km di selatan Sarande dan dekat dengan perbatasan Yunani. Tempat ini terletak di sebuah bukit, dengan pemandangan terusan Vivari dan bagian dari taman nasional Butrint.

Penggalian pertama yang dilakukan oleh pemerintah italia di bawah pimpinan Mussolini lebih bertujuan Geopolitik di bandingkan keilmuan, yakni untuk memperkuat hegemoni italia di daerah tersebut.


Pemerintah Albania sendiri menetapkan taman nasional Butrint sebagai salah satu daerah yang dilindungi tahun 2000, dengan dukungan UNESCO. Butrint kemudian dapat disebut sabagai model bagaimana komunitas di sebuah Negara dapat di berdayakan melalui eksploitasi yang sesuai di bidang warisan Budaya. Tempat ini kemudian menjadi sumber penelitian dan pengetahuan untuk tujuan pendidikan yang penting sampai sekarang.

di kutip dari : warisan Dunia, N. widarmoko - Sukmo pinuji

CANDI BOROBUDUR...!!!




TERLETAK di desa budur dekat sungai elo progo kecamatan sleman, Magelang jawa tengah 42 meter arah utara kota Yogyakarta, candi megah salah satu keajaiban dunia ini bernama Borobudur, di bangun pada abad ke-8. Borobudur terdiri dari dua kata yaitu Boro yang berasal dari Vihara dan Budur atau Beduhur bermakna tanah tinggi, bukit. berarti vihara Buddha yang terletak diatas bukit budur. pendapat J.G Casparis agak lain bahwa nama candi Borobudur berasal dari bunyi prasasti Kahulungan ''Bhumisambhara budhara'' (842M) berarti himpunan kebajikan yang bertingkat-tingkat (10 tingkatan bhodisattva menurut faham mahayana), pendapat lain mengartikanya dengan bangunan suci dengan banyak arca buddha.
BOROBUDUR

           UNESCO menetapkan bangunan ini sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia selain Piramida di Mesir, Taj Mahal di Agra India, Tembok besar di
China, Candi Angkor Wat di Kamboja, Maya Temple di Meksiko, taman gantung di Babelonia. Meski ada versi 7 keajaiban lain termasuk menara Pisa dan Colosseum di italia, Eiffel di Prancis, Ka'Bah di Mekkah, tapi candi Borobudur selalu tercantum di dalamnya.

           Keajaiban Candi ( berasal dari kata Chandika atau tempat suci) Borobudur yang didirikan oleh Dinasti Syailendra tahun 800M dengan lama waktu kurang lebih 75 tahun ini dapat di ketahui dari struktur bangunan teknis setelah di Renovasi kedua pada tahun 1973 - 1983 seperti : 


  • Tinggi candi sampai puncak 35,29 m
  • panjang sisi 119 m
  • luas bangunan 14.161 m
  • jumlah stupa dan panel 1.464
  • jumlah volume kaki tambahan 12.750 m
  • volume batu bangunan 42.250 m
  • total batu keseluruhan 55.000 m atau 2 juta blok batu andesit
  • jumlah relief 1.460 buah sepanjang 2,5 km sampai 3 km.
  • jumlah panel dekorasi 1.212 buah atau seluas 2.500 m
  • ukuran panel rata-rata 2 m
  • jumlah stupa 72 buah
  • arca buddha 504 buah(432 arca di teras + 72 arca di dalam stupa)
  • berat bangunan candi 3.500.000 ton


             Pemugaran pertama tahun 1907-1911 di lakukan oleh Theodorus van erp, sementara yang kedua pada tahun 1974-1983 dengan total biaya US$ 25 Usdollars (miksic, J., 1991), di danai 30%-40% bantuan dari 28 negara dan lembaga swasta melalui UNESCO , selebihnya oleh rakyat indonesia. biaya langsung berhubungan dengan candi perhitungan tahun 1978 meningkat jadi sebesar US$ 16,5 juta dari sebelumnya diperkirakan pada tahun 1971 sebesar US$ 7,8 juta ( soedirman, 1980)


             
ARSITEKTUR & RELIEF CANDI

             Candi Buddha Mahayan ini merupakan perpaduan dua budaya, bagian bawah empat persegi berundak merupakan ciri bangunan Jawa, sementar sisi atas berbentuk bangunan stupa induk berlandaskan tiga teras bulat gaya arsitektur India. stupa adalah bangunan suci seperti pagoda berbentuk limas berongga, di india digunakan untuk menyimpan abu sang buddhaatau Rolik para Bikhu, dan merupakan simbol alam semesta. kepaduan kultur lain di setiap gerbang candi terdapat kalamakara, suatu bangunan khas pura Hindu,  bagian atas kepala Raksasa Kala Rau dengan mata besar, di bawah bagian samping kanan kiri terdapat kepala naga. 
KAMADHATU - RUPADHATU - ARUPADHATU

           Memasuki area bangunan pertama dengan cara "pradaksina" yaitu berjalan dengan mengelilingi candi searah jarum jam memberikan penghormatan baik, dapat ditemukan tiga bagian struktur candi; kamadhatu kaki candi yang menggambarkan alam hidup manusia yang masih di kendalikan hasrat Nafsu keduniaan. kedua rupadhatu yaitu badan candi yang terikat bentuk materi fisik, dan arupadhatu lingkaran teras atas candi yang melambangankan pembebasan manusia dari urusan duniawi.

           Pada tingkat Kamadhatu terdapat 160 Relief dan hanya 4 panel Relief di sudut tenggara yang bisa dilihat, menggambarkan ketidak abadian laku sebab akibat, hidup berkenaan dengan kematian (Karma dan Moksa) bahwa hidup ditentukan oleh manusia sendiri yang penuh samsara. disudut tenggara terdapat relief berisi kisah keluarga yang memiliki banyak anak seperti pan brayut dalam lukisan gaya Kamasan pada Mahkamah kertagosa klungkung Bali, sebuah kisah yang menginspirasi manusia modern akan pentingnya program keluarga berencana. Relief Mahakarmavibhangga selebihnya dalam kondisi tertutup batu, di duga untuk kestabilan struktur tanah dahulu ketika membangun candi, hingga kini foto-foto relief lainya bisa dilihat di museum pemugaran di dalam komplek borobudur.

           Tingkat rupadhatu terdapat 1.460 relief bersifat Budhis, 120 buah diantaranya menceritakan kehidupan Buddha Gautama, yang terlahir dengan nama siddharta 563-483 SM sezaman dengan konfisius di china (551-479SM) dan pytagoras (580-500SM). kisah lalitavistara menunjukan ajaran Buddha yang abadi dan universal yakni empat kebenaran utama, bahwa hidup adalah penderitaan yang desebabkan karena hasrat (Kama). penderitaan dapat dihilangkan dangan menghilangkan hasrat, atau menemukan kesejatian hidup dengan melalui "jalan delapan" dan mensifati "dhasa bhumi bodhisattva". seperti fisik kuat dengan makan-minum, mampu mengatur energi, hidup harmoni dengan alam, mengenal arti bahaya, mengetahui gerak cipta orang lain, menguasai elemen alam, melepas duniawi demi kestabilan dan kesempurnaanpen pencerahan. asta marga untuk menyingkirkan hasrat dapat dengan: pandangan, niat, bicara, perilaku, penghidupan, usaha, ingatan dan pemusatan fikiran yang kesemuanya dilaksanakan secara benar. selengkapnya pengunjung dapat memulai pradaksina berjalan memutar dari pintu masuk sebelah timur berjalan kekiri mengelilingi relief candi searah jarum jam, panel atas relief itulah beruntun lalitavistara.

         kisah legenda kelahiran jatakamala dan kepahlawanan avadana 720 buah panel bisa di ikuti di tingkat Rupadhatu pagar langkan mulai lorong pertama hingga kedua, sebagian relief tersaji dalam cerita fabel. pada teras kedua sampai keempat terdapat 460 relief yang berisikan kisah Gandavyuha yaitu perjalanan Bodhisatva dalam mengembara mencari kebijaksanaan dan kesejatian hidup. tembok lorong ketiga dan pagar langkan lorong keempat misalnya cerita tokoh buddha yang akan datang yakni maitreya, dimana lorong keempat adalah kisah samantanbadhra yaitu tokoh buddha paling akhir. mengelilingi kesemua gambar relief candi sepanjang 2,5 km membutuhkan waktu seharian penuh bagi pengujung.

dikutip dari : Borobudur prambanan dan candi lainya. Andi M, Mudhiuddin
thanks to ,  Hendra untuk sleman